Narasumber: Wildan Masyiyan Chaniago, S.H.
Sabtu, 20 September 2025
LinkedIn bukan hanya tempat mencari pekerjaan, platform ini telah berkembang menjadi ruang penting bagi mahasiswa, profesional muda, dan para pemimpin masa depan untuk membangun personal branding, memperluas jaringan, dan menampilkan kompetensi mereka secara profesional.
MENGAPA KITA PERLU MEMBANGUN PERSONAL
BRANDING?
Indonesia memiliki lebih dari 13 juta lulusan S1 dan setiap tahun muncul 1,5 juta lulusan baru. Secara khusus, dunia hukum menyumbang lebih dari 13.000 lulusan Sarjana Hukum per tahun.
Dengan angka sebesar ini, pertanyaannya sederhana: Apakah kita siap bersaing?
Jawabannya terletak pada satu hal: Jenama diri (personal branding).
Personal branding adalah bagaimana orang lain mengenal dan memaknai diri kita—bahkan ketika kita tidak sedang berada di ruangan tersebut. Ini bukan pencitraan palsu, tetapi refleksi autentik dari nilai, karakter, serta kemampuan yang ingin kita tunjukkan.
KERANGKA P.I.E UNTUK MEMBANGUN DIRI
Untuk membangun personal branding yang kuat, kita
perlu memahami konsep P.I.E, yakni:
1) Performance (Kinerja)
- Kualitas
hasil kerja
- Konsistensi
- Etos kerja
Ini menjadi pondasi utama bagaimana orang memandang kompetensi kita.
2) Image (Citra Pribadi)
- Etika
- Sikap
profesional
- Penampilan
Citra yang positif membentuk kesan jangka panjang kepada orang yang baru kita temui.
3) Exposure (Visibilitas)
- Seberapa
dikenal kemampuan kita
Seberapa
aktif kita menunjukkan karya
Nah, di sinilah peran LinkedIn menjadi sangat penting.
MENGAPA LINKEDIN PENTING UNTUK MAHASISWA
& PROFESIONAL MUDA?
1. Wadah Rekrutmen Modern
- 97% recruiter menggunakan LinkedIn dalam proses perekrutan.
- Pelamar
dengan profil LinkedIn lengkap 71% lebih mungkin dipanggil wawancara.
- Setiap menit,
ada lebih dari 9.000 lamaran pekerjaan dikirim melalui LinkedIn.
2. Memperluas Jejaring Profesional
- Indonesia
memiliki 32 juta pengguna LinkedIn.
- Memudahkan
kita terkoneksi lintas wilayah dan lintas negara.
- Peluang
kolaborasi, riset, dan kerja sama menjadi lebih terbuka.
LinkedIn memungkinkan kita membangun profil profesional jangka panjang, bukan sekadar mengirim CV ketika butuh kerja.
STRUKTUR PROFIL LINKEDIN YANG KUAT
Profil
LinkedIn yang baik bukan sekadar foto dan biodata. Ada 11 elemen penting
yang perlu diperhatikan:
1.
Foto & Banner Profesional
- Foto jelas,
pencahayaan baik, pakaian rapi.
- Banner dapat
berisi tema profesional, bidang minat, atau kegiatan yang sedang
dilakukan.
2.
Headline
Gunakan
format:
Posisi/Kegiatan – Prestasi – Minat – Keahlian
Contoh:
Law Student | Moot Court Enthusiast | Research in IHL & Space Law
3.
“About” / Biografi
Tips
menulis bio:
- Gunakan orang
ketiga.
- Ceritakan
latar belakang minat.
- Jelaskan
kompetensi inti.
- Tutup dengan
tujuan profesional (career goals).
4.
Pengalaman (Experience)
Gunakan
rumus Aksi – Target – Hasil.
Contoh:
❌ Menginisiasi program pengembangan SDM untuk
anggota.
✔ Menginisiasi program #LeadershipJourney untuk 40
anggota yang meningkatkan partisipasi sebesar 35%.
5.
Pendidikan
- Cantumkan
gelar, aktivitas kampus, organisasi, dan pencapaian akademik.
6.
Proyek
- Pilih proyek
sosial/bisnis paling relevan.
- Tulis tujuan
dan hasil proyek.
7.
Pengalaman Organisasi/Volunteer
Gunakan
rumus yang sama: Aksi – Target – Hasil.
8.
Skills / Kemampuan
- Pilih skill
yang benar-benar relevan.
- Hindari
daftar panjang tak penting.
9.
Rekomendasi (Recommendations)
Dapatkan
dari dosen, senior, atau rekan kerja.
10.
Kursus & Sertifikat
Sertakan:
- kursus online
- short course
- seminar
- pelatihan
profesional
11. Bahasa
Tuliskan level penguasaan (Basic, Intermediate, Professional Working).
KIAT-KIAT PENTING DALAM MEMBANGUN JENAMA
DIRI
- Kenali
kekuatan dan kelemahan diri.
- Bangun pola
pikir “menjemput bola.” Jangan menunggu peluang.
- Hilangkan
prasangka diri. Jangan takut
posting karya.
- Konsisten. Upload portofolio, artikel, atau refleksi
kegiatan.
- Autentik. Jangan membangun persona palsu.
Ceritakan perjalananmu. Cerita selalu mudah diingat dan membuatmu relatable.
TANTANGAN: SERIUSKAH KITA MENGGUNAKAN
MEDIA SOSIAL?
Banyak orang menggunakan media
sosial hanya untuk scrolling tanpa arah.
Padahal, dengan optimasi LinkedIn:
- Portofolio bisa terlihat oleh rekruter global.
- Peluang beasiswa, konferensi, dan magang
meningkat.
- Nama kita lebih mudah ditemukan di dunia digital.
- Jejaring profesional dapat berkembang secara
organik.
Cobalah ketik nama Anda di
Google AI atau LinkedIn Search dan apakah hasilnya sudah mencerminkan diri yang
Anda inginkan?
Referensi
- Statistik
PDDikti
- Shiloh
International – Penelitian tentang LinkedIn & Rekrutmen
- LinkedIn
Insights 2025
- Data pengguna
LinkedIn Indonesia

0 Komentar